Jumat, 13 September 2019

Laporan Percobaan Kepolaran Senyawa


Kepolaran Senyawa

A.    Tujuan :
1.      Menyelidiki kepolaran senyawa
2.      Mengetahui berbagai senyawa molekul pada cairan bersifat polar atau nonpolar terhadap medan listrik

B.     Dasar Teori :
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik menarik antar ion positif dan ion negatif atau ikatan yang terjadi jika ada perbedaan keelektronegatifan dua unusr tang besar. Ikatan ion ini  terbentuk dari reaksi antara unsur logam nan non logam.
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena penggunaan bersama pasangan elektron untuk mencapai kestabilan. Ikatan kovalen terjadi antara unsur non logam dengan unsur non loga.
Senyawa polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut mempunyai nilai keelektronegatifitas yang berbeda.
Contoh : H2O, HCL, HF, HI dan HBr.
Senyawa non polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan mempunyai nilai elektronegatifitas yang sama/hampir sama.
Contoh : O2, CO2,CH4 dan Cl2
Ciri-ciri senyawa polar :
1. Dapat larut dalam air dan pelarut polar lain
2. Memiliki kutub (+) dan kutub (-) , akibat tidak meratanya distribusi elektron
3. Memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau
    memiliki perbedaan keelektronegatifan           
            Contoh : alkohol, HCl, PCl3, H2O, N2O5
Ciri-ciri senyawa non polar :
1.  Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain
2.  Tidak memiliki kutub (+) dan kutub (-) , akibat meratanya distribusi elektron
 3.  Tidak memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui)   
 atau keelektronegatifannya sama
Contoh : Cl2, PCl5, H2, N2
Senyawa polar memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar, perbedaan harga ini mendorong timbulnya kutub kutub listrik yang permanen (dipol permanent). Jadi antar molekul polar terjadi gaya tarik dipol permanent. Semakin besar perbedaan harga keelektronegatifan antara kedua atom yang berikatan, makin polar ikatannya.
                                     
Senyawa Kovalen Polar
Senyawa Kovalen Non Polar.
1.      Perbedaan keelektronegatifan  > 0
Perbedaan keelektronegatifan  = 0
2.      Memiliki peb
Tidak memiliki peb
3.      Memiliki ikatan kovalen koordinasi
Tidak memiliki ikatan kovalen koordinasi
4.      Bentuk molekul asimetris
Bentuk molekul simetris
5.      Momen dipol ≠ 0
Momen dipol = 0







C.     Alat dan Bahan :
1.      Plastik
2.      Tempat  air
3.      Penggaris polietilen
4.      Jarum/tusuk lidi
5.      Rambut kering/tidak berminyak
6.      Air
7.      Minyak goreng
8.      Air gula
9.      Air garam
10.  Spritus
11.  Air seni

D.    Cara Kerja :
1.      Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.      Isikan air, air gula, minyak goreng, air garam, air seni dan spritus dalam plastik.
3.      Gosokkan penggaris ke rambut berulang-ulang secara searah, dan pastikan rambut tersebut kering.
4.      Lubangi cairan yang terdapat dalam plastik dengan jarum atau tusuk lidi satu per satu dan tampung cairan tersebut di tempat air yang telah disediakan.
5.      Penggaris yang telah digosok dibuat lengkungan kemudian dekatkan dengan aliran cairan tadi tetapi jangan sampai terkena cairan tersebut.
6.      Amati aliran cairan yang keluar dari plastik yang telah didekati penggaris.

E.     Hasil Pengamatan :

No
Zat Cair
Rumus Kimia

Aliran Zat Cair  Terhadap Penggaris
Kesimpulan
(Polar/Non Polar)
1
Air
H2O
Tertarik ke arah medan listrik (dibelokkan)
Polar
2
Minyak goreng
C17H33COOH
Tidak tertarik ke arah medan listrik ( tidak dibelokkan/lurus)
Non polar
3
Air gula
C12H22O11
Tertarik ke arah medan listrik (dibelokkan)
Polar
4
Air garam
NaCl
Tertarik ke arah medan listrik (dibelokkan)
Polar
5
Spritus
C2H6O
Tertarik ke arah medan listrik (dibelokkan)
Polar
7
Air seni
NH3
Tertarik ke arah medan listrik (dibelokkan)
Polar

F.      Pembahasan :
Senyawa polar bermuatan sehingga dapat menarik elektron. Medan magnet dan medan listrik mempunyai muatan juga. Sifat itu dapat digunakan untuk menyelidiki kepolaran beberapa senyawa molekul. Polar artinya kutub, sehingga dapat dikatakan bahwa senyawa-senyawa yang bersifat polar memiliki kutub. Jika didekatkan magnet pada suatu senyawa polar yang mengucur, maka senyawa tersebut akan bereaksi sehingga kucurannya akan mendekati magnet.
1.      Air (H2O)
Pada saat plastik dilubangi dan air mengucur ke dalam tempat air kemudian penggaris yang telah digosok didekatkan pada plastik tersebut. Ternyata, membuat aliran air yang semula lurus membelok ke arah medan listrik yang dihasilkan oleh penggaris. Hal ini karena molekul air yang tersusun atas 2 atom H dan 1 atom O merupakan ikatan kovalen polar. 
2.      Minyak Goreng (C17H33COOH)
Pada saat plastik dilubangi dan air garam mengucur ke dalam tempat air kemudian penggaris yang telah digosok didekatkan pada plastik tersebut. Ternyata, membuat aliran minyak goreng yang semula lurus menjadi tetap lurus atau tidak membelok ke arah medan listrik yang dihasilkan oleh penggaris. Hal ini karena minyak goreng tidak larut dalam air yang merupakan salah satu ciri dari senyawa non polar.
2.      Air Gula (C12H22O11)
Pada saat plastik dilubangi dan air garam mengucur ke dalam tempat air kemudian penggaris yang telah digosok didekatkan pada plastik tersebut. Ternyata, membuat aliran air gula yang semula lurus membelok ke arah medan listrik yang dihasilkan oleh penggaris.  Hal ini karena gula larut dalam air yang merupakan salah satu ciri dari senyawa polar.
3.      Air Garam (NaCl)
Pada saat plastik dilubangi dan air garam mengucur ke dalam tempat air kemudian penggaris yang telah digosok didekatkan pada plastik tersebut. Ternyata, membuat aliran garam yang semula lurus membelok ke arah medan listrik yang dihasilkan oleh penggaris. Hal ini karena garam larut dalam air yang merupakan salah satu ciri dari senyawa polar.
4.      Spritus (C2H6O)
Pada saat plastik dilubangi dan spritus mengucur ke dalam tempat air kemudian penggaris yang telah digosok didekatkan pada plastik tersebut. Ternyata, membuat aliran spritus yang semula lurus membelok ke arah medan listrik yang dihasilkan oleh penggaris.  Hal ini karena spritus termasuk senyawa polar.
5.       Air Seni (NH3)

Pada saat plastik dilubangi dan air seni mengucur ke dalam tempat air kemudian penggaris yang telah digosok didekatkan pada plastik tersebut. Ternyata, membuat aliran air seni yang semula lurus membelok ke arah medan listrik yang dihasilkan oleh penggaris. Hal ini karena molekul air seni yang tersusun atas 1 atom N dan 3 atom H merupakan ikatan kovalen polar.

G.    Pertanyaan  Diskusi
1.      Mengapa batang penggaris poitena/kaca bila digosok dapat menarik potongan kecil kertas yang didekatkan?
2.      Mengapa senyawa polar dapat tertarik oleh medan listrik yang terdapat pada batang penggaris/kaca?
3.      Apakah molekul yang diselidiki di atas termasuk senyawa yang berikatan ion atau kovalen? Jelaskan!
4.      Senyawa ion dapat mempunyai muatan listrik, padahal tidak terjadi perpindahan elektron antara atom-atom yang berikatan. Mengapa demikian? Jelaskan!

H.    Jawaban :
1.      Karena atom-atom penggaris tersebut memiliki jumlah proton dan elektron yang sama. Pada saat menggosok penggaris tersebut dengan rambut, gosokan itu menyebabkan elektron-elektron itu pindah dari rambut ke penggaris. Dengan membuat lebih banyak elektron terkumpul pada penggaris, telah memberikan muatan listrik negatif pada penggaris tersebut. Penggaris itu bermuatan negatif, dan rambut  tersebut bermuatan positif. Sehingga penggaris tersebut dapat menarik potongan kecil kertas karena penggaris yang telah disosok dengan rambut tersebut telah bermuatan listrik  negatif.
2.      Karena senyawa-senyawa yang bersifat polar berarti mempunyai kutub, sehingga jika didekatkan dengan magnet listrik suatu senyawa polar yang mengucur tersebut akan bereaksi sehingga kucurannya akan tertarik oleh medan listrik.
3.       Zat yang diselidiki termasuk ikatan kovalen karena cenderung menangkap elektron dan terjadi pemakaian pasangan elektron secara bersama-sama dan karena bermuatan, senyawa polar tentu dapat menarik elektron.
4.      Senyawa ion mengandung ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Ion-ion ini bebas bergerak. Saat diberikan arus listrik anoda dan katoda yang dicelupkan pada larutan ion ini, maka ion akan bergerak ke kutub yang muatannya berlawanan dengan ion tersebut. Dengan demikian, terjadi aliran elektron. Aliran elektron berarti aliran listrik

I.       Kesimpulan :
Suatu larutan dikatakan bersifat polar apabila larutan tersebut tertarik saat didekatkan dengan medan listrik sedangkan suatu larutan dikatakan bersifat non polar apabila larutan tersebut tidak tertarik saat didekatkan dengan medan listrik. Air, air garam, air gula, air seni dan spritus termasuk senyawa polar karena saat percobaan larutan tersebut tertarik oleh medan listrik. Sedangkan minyak goreng termasuk senyawa nonpolar karena saat percobaan larutan tersebut tidak tertarik oleh medan listrik.

Daftar Pustaka :

2.      Nalowati, Endang. BAB 3 Ikatan Kimia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar