Jumat, 13 September 2019

RESENSI NOVEL HUJAN TERE LIYE


Kenangan disaat Hujan




A.    Identitas Novel
-          Judul Novel           : Hujan
-          Penulis                   : Tere Liye
-          Penerbit                 : Gramedia Pustaka Utama
-          Cetakan                 : Cetakan 1, 2016
-          Tebal                     : 318 halaman 

B.     Sinopsis
Novel Hujan ini menceritakan tentang kisah Lail dan Esok yang dipertemukan setelah terjadi bencana gunung meletus pada tahun 2042. Lail sangat  menyukai hujan, semua kenangan terjadi ketika hujan turun baik manis, pahit, menyenangkan, dan buruk.  Pada suatu saat Lail datang ke Pusat Terapi Saraf untuk menghilangkan ingatannya yaitu melupakan hujan yang dibantu oleh Elijah seorang paramedis senior.
Pada tanggal 21 Mei 2042. Bayi ke sepuluh miliar lahir ke dunia. Saat itu pertambahan penduduk bumi tidak dapat lagi dibendung dan tiba-tiba alam menyediakan solusinya tersendiri. Terjadi letusan gunung Purba yang sangat dahsyat  mengakibatkan gempa 10 skala richter yang menghancurkan dua benua. Lail kehilangan ayah dan ibunya. Ibunya tertimbun di dalam tanah bersama penumpang lainnya. Akan tetapi, Lail bertemu dengan Esok, anak laki-laki cerdas yang menyelamatkan Lail dari lubang tangga darurat kereta bawah tanah.  Tak lama kemudian hujanpun turun di kala itu.
Sejak bencana tersebut Lail dan Esok menjadi teman baik. Esok juga kehilangan anggota keluarga yakni keempat saudara laki-lakinya, ibunya selamat namun kakinya harus di amputasi. Hari-hari pasca bencana mereka habiskan bersama di tempat pengungsian berupa stadion. Esok sangat peduli kepada Lail, dia menjaga Lail selama di pengungsian.
Semakin hari keadaan lingkungan semakin membaik. Teknologi waktu itu sudah sangat maju, sehingga pemulihan pasca bencana juga semakin cepat sehingga tempat pengungsian di stadion resmi ditutup.  Lail di pindah ke panti sosial, namun Esok diangkat menjadi anak oleh salah satu orang kaya di kota mereka. Mereka terpisah dan tak tahu kapan akan bertemu lagi.  Saat Esok berusia 16 tahun ia pindah ke ibukota melanjutkan sekolah dan berhasil menciptakan mobil terbang yang pertama. Sementara Lail menjadi seorang relawan kemanusiaan dan bersekolah di sekolah perawat.
Lail ternyata mempunyai perasaan lebih pada Esok. Perasaan ini ia pendam bertahun-tahun lamanya, tanpa pernah bisa mengungkapkannya. Semakin hari, Esok semakin sulit dihubungi karena kesibukannya berkuliah. .Suatu hari Esok memberitahu Lail bahwa dia sedang dalam proyek pembuatan kapal yang bertujuan untuk membawa manusia keluar dari bumi karena semenjak letusan gunung itu, keadaan bumi semakin parah dan tidak layak lagi menjadi tempat hidup untuk manusia. Esok juga membocorkan rahasia bahwa tidak semua orang boleh naik ke kapal itu.. Hanya mereka yang punya gen terbaik yang boleh ikut. Selebihnya mau tak mau harus tetap tinggal di bumi.
Suatu ketika, Lail bertemu dengan walikota. Walikota meminta Lail untuk memberikan tiket miliknya kepada Claudia - adik angkat Esok karena walikota menduga esok akan memberikan tiket itu untuk Lail.  Akan tetapi Lail dia tidak tahu-menahu tentang dua tiket milik Esok. Sehari sebelum kapal berangkat walikota menemui Lail untuk mengucapkan terima kasih kepada Lail karena Esok memberikan tiketnya untuk Claudia. Lail mengambil kesimpulan mengangap Esok lebih mencintai Claudia daripada dirinya. Inilah yang membuat Lail pergi untuk terapi. Ia ingin menghilangkan ingatannya tentang hujan, tentang Esok.

Akan tetapi Lail salah  karena Esok tidak ikut naik ke kapal itu sehingga  tiket itu diberikan untuk Claudia. Esok lebih  memilih untuk tinggal bersama Lail, orang yang dia cintai. Begitu mendengar kabar tentang Lail ingin terapi menghilangkan ingatan, Esok langsung pergi mengejarnya ke tempat terapi. Akan tetapi terapi dan operasi menghilangkan memori sudah terlanjur dijalankan dan sudah selesai. Pada akhirnya Lail maih mengingat Esok karena Lai lebih memilih memeluk erat-erat semua ingatan tersebut.

C.     Kelebihan
Novel hujan merupakan salah satu novel terbaik karya tere liye karena penulis mampu menyajikan cerita dengan berbagai masalah yang kompleks, sehingga membuat pembaca menjadi semakin penasaran bagaimana keterkaitan masalah satu dengan masalah yang lain. Jalan cerita yang tak mudah ditebak sehingga membuat teka-teki pada alur cerita  yang membuat pembacanya penasaran untuk terus membaca novel ini sampai selesai. Penokohan dalam novel ini tidak terlalu rumit. Masing-masing tokoh yang dihadirkan memiliki penokohan yang berbeda yang  memiliki watak dan karakter kuat. Bahasa yang digunakan sederhana, namun dibalut dengan gaya tulisan yang sangat indah sehingga mampu menyentuh hati dan membuat imajinasi muncul ketika membacanya. Bahasa percakapan dalam novel ini bersifat narasi dan dialog sehingga ketika membacanya tidak memberikan efek jenuh, justru terlihat sangat bervariatif dan membuat cerita lebih menarik.

Dengan latar waktu tahun 2050-an, pembaca diajak berimajinasi. Membayangkan kondisi dunia masa depan, dengan berbagai teknologi-teknologi canggih yang di dapat.  Banyak kejutan-kejutan yang terjadi dalam novel ini dan tidak pernah dibayangkan Misalnya adanya musim dingin berkepanjangan akibat efek gunung meletus. Kemudian karena campur tangan manusia, musim dingin ini berubah menjadi musim panas yang akhirnya menjadi malapetaka

D.    Kekurangan
Novel ini tidak dilengkapi dengan catatan kaki. Padahal dalam novel ini  menggunakan kata-kata yang jarang didengar oleh sebagian pembaca, antara lain :  deadlock, konstelasi dan sebagainya. Hal ini mengakibatkan kurang pemahaman pembaca terhadap bacaan tersebut sehingga mempersulit pembaca memaknai bacaan tersebut.

E.     Kesimpulan
Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya novel ini cocok untuk dibaca masyarakat umum, terutama remaja. Novel ini tidak hanya mengisahkan kisah cinta antara Lail dan Esok yang penuh lika-liku. Akan tetapi didalamnya juga menceritakan kecanggihan teknologi dan keadaan bumi yang semakin rusak. Novel ini merupakan novel inspiratif yang penuh dengan pesan dan amanah yang ada di dalamnya. Didalam novel ini terdapat berbagai kutipan-kutipan menarik. Seperti pada kutipan “ Bukan melupakan yang jadi masalahnya tetapi menerima. Barang siapa yang bisa menerima maka dia bisa melupakan, hidup bahagia. Tetapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah melupakan”

backlink :
https://www.uny.ac.id/
http://library.fmipa.uny.ac.id/
http://library.uny.ac.id/sirkulasi/index.phpp=show_detail&id=53885&keywords=Tere+liye


Tidak ada komentar:

Posting Komentar